Kebijakan pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan darurat bencana Corona alias COVID-19 mulai tanggal 29 Februari sampai tanggal 29 Mei 2020. Hal itu tentu sudah melalui pertimbangan dan kajian dari para pakar. Apalagi kalau kita melihat perkembangan COVID-19 sampai saat ini sangat luar biasa cepatnya. Pemerintah sudah berupaya sedemikian rupa dalam mengatasi bencana non alam ini. Salah satu langkah yang diambil pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 adalah dengan meliburkan aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Walaupun aktivitas belajar di sekolah di liburkan tetapi disisi lain kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalan.
Disinilah kemudian penerapan belajar dari rumah (Home learning) pada masa darurat covid 19 ini menjadi solusinya. Kondisi demikian menuntut para pendidik untuk melaksanakan transfer ilmu melalui media pembelajaran online/ daring.
Mensikapi pembelajaran daring ini pemerintah melalui kementrian pendidikan dan kebudayaan RI, sudah berkerjasama dengan berbagai platform menyediakan aplikasi pembelajaran. Setidaknya ada 12 aplikasi yang bisa diakses peserta didik untuk tetap menjalannkan kegiatan belajar melalui online yaitu aplikasi Rumah belajar, Meja Kita, Icando, IndonesiaX, Google for Education, Kelas Pintar, Microsoft Office 365, Quipper School, Ruangguru, Sekolahmu, Zenius dan Cisco Webex. (Dilansir oleh Kompas.com).
Selain dari 12 aplikasi pembelajaran yang telah berkerjasama dengan kemendikbud, beberapa aplikasi VICON (Video Conference) juga bisa digunakan oleh pengajar selama pandemi covid 19 ini. Diantaranya aplikasi Vicon tersebut seperti aplikasi yang sudah sangat umum yaitu Whatsapp (WA), aplikasi Zoom clude meetings dengan kemampuan menampung 100 pengguna sekaligus dalam sekali panggilan video, Hangouts Meet dengandaya tampung hingga 250 pengguna dalam setiap kali panggilan videonya. Aplikasi Vidcon lainnya adalah Skype dengan kapasitas tampung 25 orang langsung bisa bertatap muka secara virtual dalam sekali panggilan.
Selanjutya perlu ada langkah strategis yang diambil oleh para tenaga pendidik selama masa darurat covid 19 ini. Secara spesifik adalah dengan menghadirkan sistem pembelajaran online lewat aplikasi aplikasi yang sudah tersedia di internet. Oleh sebab itu semua praktisi pendidikan wajib melek media sebagai wujud tanggung jawab profesi yang diembannya. mengingat untuk saat ini penerapan pembelajaran melalui media online sudah menjadi kebutuhan bukan sekedar tambahan atau selingan semata.
Kalau kita amati secara seksama tentang perkembangan sistem pendidikan di Indonesia ini, kita akan mendapati bahwa pemerintah sebetulnya sudah memulai mengarahkan rangkaian sistem pembelajaran dari yang offline menuju ke online. Yaitu dengan pemberlakukan sistem ujian nasional berbasis komputer (UNBK) beberapa tahun lalu. Walupun tahun depan sudah tidak ada lagi UNBK karena sistem ujian nasional sudah ditiadakan, namun ternyata kondisi saat ini malah mengharuskan kegiatan belajar mengajar (KBM)-nya yang dilakukan secara online.
Perlu kita pahami bersama juga bahwa pembelajaran online yang ada tentu tidak sama dengan sistem pembalajaran tatap muka secara langsung. Banyak aspek yang belum bisa diperoleh peserta didik bila dibandingkan dengan sistem KBM di ruang kelas.
Sisi lain
Beberapa waktu lalu kita masih mendapati diberbagai media tentang tenaga pendidik yang dilaporan kepada pihak berwajib oleh wali murid gara gara masalah yang bisa dibilang sepele dan remeh. Misalnya ada tenaga pendidik yang dilaporkan ke polisi gara gara mencubit siswanya, dilaporkan gara gara memotong rambut, dilaporkan gara gara menegur dan kasus kasus remeh lainnya. Mungkin para orang tua beranggapan bahwa guru diharuskan menjadi manusia yang tidak boleh salah, dituntut selau hadir dengan penuh kemuliaan, harus tampil laksana manusia yang sempurna tanpa cacat dan kesempurnaan kesempurnaan lainnya. Namun efek pandemi covid-19 ini pasti sedikit memeberikan pelajaran kepada para orang tua atau wali murid.
Dimana sisi lain dari home learning dengan menggunakan sistem pembelajaran online ini adalah orang tua dituntut untuk terlibat aktif dan memonitoring seluruh aktivitas anaknya. Walau baru beberapa pekan kondisi ini pasti memberikan pencerahan kepada orangtua atau wali murid tentang bagaimana rasanya menjadi seorang guru. Mereka akan sedikit merasakan bagaimana sulitnya dan lelahnya menjadi guru. Karenanya, dengan kondisi saat ini harapannya kedepan hubungan antara guru dan orang tua akan semakin baik dan bisa menekan angka kasus kasus perseteruan yang pernah terjadi.
Banyak hal yang bisa kita ambil dari pandemi corona ini, khususnya bagi seorang pendidik harus lebih kreatif lagi dalam menghadirkan kegiatan pembelajaran yaitu lewat aplikasi aplikasi pembelajaran online. Karena untuk kontek sekarang belajar online sudah menjadi kebutuhan dan kewajiban bukan sekedar himbauan semata. Dan untuk para wali murid, harus lebih bijak dalam mensikapi segala sesuatu yang ada di dapur sekolah. Seorang guru pasti akan berusaha mengantarkan anak didiknya menjadi manusia manusia cerdas dan berakhlak. Walau kadang ada sekidit kurang dan salah itu wajar karena guru juga manusia biasa, sama seperti kita. Akhirnya, semoga pandemi corona segera berakhir dan kita semua bisa mengambil hikmah dari bencana non alam yang sedang menimpa negri tercinta. / Alim Puspianto