Di era digitalisasi seperti sekarang, sepertinya tidak ada manusia yang tidak punya handphone (HP). Bahkan anak TK dan SD pun sudah nyaris semua punya (dipegangin) yang namanya HP.
Era dimana memasuki kawasan baru teknologi dan informasi. Hampir semua lini kehidupan manusia tidak lepas yang HP. contohnya, Mau makan ambil hp, pesen aplikasi food, tinggal pencet-pencet makanan sudah ada yang ngantar. Mau belanja apapun sekarang juga ada di HP. Pencet-pencet barang datang.
Coba kita lihat, Data Statista 2019 menunjukkan pengguna internet di Indonesia pada 2018 sebanyak 95,2 juta, tumbuh 13,3% dari 2017 yang sebanyak 84 juta pengguna.
Pada tahun selanjutnya pengguna internet di Indonesia akan semakin meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 10,2% pada periode 2018-2023. Pada 2019 jumlah pengguna internet di Indonesia diproyeksikan tumbuh 12,6% dibandingkan 2018, yaitu menjadi 107,2 juta pengguna.
Pada 2023, jumlah pengguna internet di Indonesia diproyeksikan mencapai 150 juta pengguna. Statista juga menyebutkan kegiatan online yang populer di Indonesia adalah media sosial dan perpesanan seluler. Adapun jejaring sosial yang paling banyak digunakan adalah Facebook, dengan jumlah pengguna mencapai 48% populasi. Indonesia juga merupakan salah satu pasar terkuat untuk aplikasi perpesanan LINE. (databoks.katadata.co.id/)
Cek Isi HP-mu
Apalagi di masa pandemic dan new normal, penulis yakin pengguna internet akan naik hingga 40%. Hamper semua meeting perusahaan, lembaga pendidikan, dan lembaga-lembaga yang berbasis social dan kemasyarakatan memakai aplikasi meeting; zoom, google meet, teams 365, teamlik dan lain sebagainya.
Sebelum masa pandemic. Penulis pernah melakukan perjalanan ke kota Madiun, Jawa Timur. Penulis singgah untuk sholat duhur. Setelah selesai sholat, Penulis melihat sekelompok anak kecil bergerombol di sudut masjid, kemudian penulis hamper dan bertanya, sedang ngapain dek? Sedang online kak. Seru anak-anak tadi. Dalam hati penulis, mereka sedang online di masjid, bisa jadi ini adalah salah satu layanan wifi masjid.
Begitu maraknya digitalisasi hingga masjid menyediakan layanan wifi gratis untuk jamaahnya, seraya para jamaah datang ke masjid. Pertanyaannya apakah ke masjid tujuannya untuk ibadah atau mencari wifi? Quota seolah menjadi nyawa. Jika tidak ada ya matilah HP dan ‘nyawa’ nya karena tidak bisa dihubungi.
Pertanyaan yang kedua, coba cek isi HP kita masing-masing. Aplikasi apa saja yang terinstal di HP? Apakah, Al-qur’an ada di HP kita? Oke ada. Coba cek lagi, ada berapa aplikasi media social yang terinstal di HP kita? Facebook, instagram, whatsapp, twitter apalagi? Aplikasi mobile banking? Ada, anggep saja Muamalat mobile? Aplikasi pertemuan? Ada, zoom dan google meet.
Sekarang, berapa aplikasi game di HP kita? Kalau tidak ada mungkin Alhamdulillah, atau adapun nyaris aplikasi game biasa untuk refreshing. Coba cek sekarang, ada game apa saja? Mobile legend, Pubg mobile, Hago, lord mobile, crisis action, Garena AOV, Clash of Clans, Clash Royale, Brawl stars dan Heroes Evolved.
Lebih banyak mana aplikasi yang terinstal di HP-mu? Pertanyaan sederhana ini, hendaknya perlu kita jawab masing dalam hati dan fikiran kita. Sekarang berapa lama waktu kita bersama HP?
Coba kita perhatikan, Indonesia menduduki peringkat kelima di dunia dalam hal lama penggunaan internet. Berdasarkan Global Digital Report 2019 dari HootSuite dan We Are Social, rata-rata masyarakat Indonesia menghabiskan waktu untuk berselancar di dunia maya selama 516 menit atau 8 jam 36 menit per hari.
Selain Indonesia, negara tetangga yang menduduki jajaran 10 besar adalah Filipina, Thailand, dan Malaysia. Filipina didaulat sebagai negara dengan masyarakatnya yang paling lama menggunakan internet, yaitu selama 602 menit atau 10 jam 2 menit.Sementara itu, Brasil berada di posisi kedua dengan durasi penggunaan internet selama 569 menit atau 9 jam 29 menit per hari. Thailand di posisi ketiga dengan durasi penggunaan internet 551 menit atau 9 jam 11 menit per hari.(databoks.katadata.co.id/).
Jika dikalkulasi, setiap hari anggap saja 8 jam penggunaan HP dalam sehari (24 jam). Dalam sebulan, 240 jam kita menghabiskan waktu dengan HP. Dalam setahun 2.880 jam. Jika umur manusia 60 tahun maka penggunaan HP, 172.800 jam. Jika dinominalkan umur, 20 tahun kita menghabiskan waktun untuk di dunia maya dari jatah umur 60 tahun yang diberikan Allah. Wow…..?? Astagfirullah…….
Era transisi (new normal) banyak sekali webinar yang bisa kita ikuti secara free. Hampir semua disiplin ilmu dan lembaga mengadakan webinar. Jika kita seorang pencari ilmu sayang jika setiap hari tanpa berada di majlis ilmu. Apalagi hanya menhabiskan waktu yang tak tahu arah dan tujuan tertentu.
Isi HP cerminan isi HATI
Oleh karena itu, sepatutnya kita menjaga HP kita dari hal-hal yang tidak bermanfaat. Bukankah Rasulullah pernah bersabda dalam kitab Arba’in An Nawai ke 12; Di antara tanda kebaikan keIslaman seseorang: jika dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.”(HR. Tirmidzi). Karenanya kurangi bersama HP, kurangi tidur untuk meningkatkan expert kita dalam hal kebaikan untuk diri kita dan umat.
Rasulullah juga bersabda, “Ingatlah itu di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).
Maka pantaslah, jika isi HP-mu mencerminkan isi HATI-mu. Isilah HP-mu dengan aplikasi-aplikasi kebaikan, seraya menebar kebahagiaan disetiap aktivitas harian. Jangan kau Isi HP-mu dengan aplikasi-aplikasi kesia-siaan yang akan menjerumuskan kepada kemubadiran waktu, harta dan quota. Yuk, install HP-mu dengan aplikasi kemanfaatan dan kebaikan, karena HP mencerminkan isi HATI yang mendambakan keberkahan dan cahaya dalam kehidupan.