Oleh : Awan Al-Fatih*
Berdasarkan hasil sidang isbat penempatan 1 Ramadhan 1441 Hijriyah jatuh pada hari Jum’at (24/04/2020), hasil sidang ini dibacakan langsung oleh Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis (23/4/2020).
“Marhaban ya syharo Ramadhan ya syharo syiam.” Hanya ucapan itu yang pantas keluar dari lisan kita untuk menyambut bulan yang Mulia dan penuh ampunan ini (red Ramadhan).
Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling Mulia dari sebelas bulan lainya, selain pahala dilipat gandakan, Allah SWT juga akan mengampuni segala dosa-dosa hambanya. Allah akan membagi 30 hari menjadi 3 fase. 10 hari pertama Allah akan mencurahkan rahmat dan imbalan pahala yang besar dari rangkaian ibadah yang kita lakukan.
Karena di fase pertama ini merupakan bagian yang baling berat, akan banyak pola yang harus dirubah.Mulai dari pola makan, kerja termasuk juga istirahat. Tidak hanya tubuh saja yang mengalami perubahan, pikiran juga dituntut untuk diatur. Jangan sampai memikirkan sesuatu yang bisa menguras banyak energi.
Fase 10 hari pertama ini masih banyak yang harus disesuaikan atau adaptasi. Untuk itu kita dianjurkan berdoa.
“Allahummaj’al shiyami fihi shiyamash shaimin, wa qiyamifihi qiyamal qaimin, wa nabbihni fihi ‘an nawmatil ghafilin, wa habli jurmi fihi ya Ilahal ‘alamin, wa’fu ‘anni ya ‘afiyan ‘anil mujrimin”.
Artinya: ” Ya Allah, jadikanlah puasa dan ibadahku di bulan ini seperti puasa orang-orang sejati, bangunkanlah aku di bulan ini dari kelelapan tidur orang-orang yang lupa dan ampunilah segala kesalahanku, wahai Tuhan semesta alam, dan ampunilah aku, wahai pengampun orang-orang yang bersalah.”
Fase 10 hari kedua diampuni segala dosa hambanya, fase ini tubuh sudah mulai stabil, karena sudah mulai terbiasa dengan kondisi yang ada, sehingga kita dianjurkan untuk berdoa
“Allahumma qarribni fihi ila mardhatika, wa jannibni fihi minsakhatika wa naqimatika, wa waffiqni fihi liqiraati ayatika birahmatika ya Arhamar rahimin.”
Artinya: “Ya Allah, dekatkanlah aku di bulan ini dari ridha-Mu, hindarkanlah aku di bulan ini dari kemurkaan-Mu, dan anugerahkanlah taufik kepadaku di bulan ini untuk membaca ayat-ayat (kitab)-Mu dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Lebih Pengasih dari para pengasih.”
Fase 10 hari ke 3 atau fase terakhir ini Allah akan meninggikan derajat manusia, di fase ini Rasulullah mulai meningkat ibadahnya kepada Allah, menghidupkan malam-malamnya serta memperbanyak berintraksi dengan Al-Quran. Untuk itu kita dianjurkan membaca doa.
“Allahummarzuqni fihidz dzihna wattanbih, wa ba’idni fihi minas safahati wattamwih, waj’alli nashiban min kulli khyarin tunzilu fihi, bijudika ya Ajwadal ajwadin”
Artinya: “Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku di bulan ini kecerdasan dan kesadaran diri, jauhkanlah aku di bulan ini dari ketololan dan kesesatan, dan limpahkanlah kepadaku sebagian dari setiap kebajikan yang Engkau turunkan di bulan ini. Dengan kedermawanan-Mu, wahai Dzat Yang Lebih Dermawan dari para dermawan.”
Sebagai seorang muslimkita patut bersyukur karena masih dikaruniai oleh Allah untuk bisa bertemu dengan Ramadhan kali ini. Kita harus mampu menjalankan rangkaian ibadah di bulan yang suci ini.
Bulan yang agung ini harus dijadikan penyemangat diri untuk semakin dekat kepada Rabb kita, karena hanya bulan ini semua amal ibadah akan dilipat gandakan. Jangankan ibadah yang wajib,ibadah yang sunnah saja dilipat gandakan oleh Allah.
Kita harus mampu menjalankan ibadah puasa di Ramadhan kali ini dengan baik, jadikan Ramadhan kali ini seakan-akan Ramadhan terakhir kita, dengan begitu kita akan menjalanikannya dengan penuh kehati-hatian.
Jika kita berhasil menjalankan Ramadhan dengan berpuasa 30 hari lamanya serta melakukan amaln wajib dan memperbanyak yang sunnah, maka kita akan pantas menerima gelar takwa dari Allah.
Karena Allah swt berfirman “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah, Ayat 183).
Pesan terakhir dari ayat tersebutlah yang harus menjadi gol kita dalam menjalankan rangkaian ibadah puasa. Jangan sampai puasa kita hanya seperti puasanya kupu-kupu dan ular.
Kedua makhluk diatas juga berpuasa (tidak makan dan minum) selama 10-15 hari lamanya, hasilnya ular bisa mendapatkan kulit yang jauh lebih bagus, begitupun dengan kupu-kupu, dari Kepompong (ulat) yang menjijikan, menjadi kupu-kupu yang indah dan disenangi banyak manusia.
Sebagai manusia tentu kualitas puasa kita haru jauh lebih baik dari pada itu, maka dengan berpuasa selama 30 hari kita tidak hanya mendapat haus dan laparnya saja, gelar ketakwaan itu yang harus kita raih.Sehingga hati kita kembali fitrah(suci) dari dosa-dosa yang pernah kita lakukan.
Rasulullah SAW pernah saat hendak menaiki mimbar untuk khutba Jum’at mengucapkan “Aamiin” sebanyak tiga kali, di tangan pertama kedua dan ketiga. Hal tersebut tentu mengundang kebingungan dari para sahabatnya, sehingga setelah selesai sholat, sahabat-sahabatnya langsung mendatangi Rasulullah untuk memecahkankebingungan yangbergelombang di kepala mereka “Ya Rasulullah, mengapa saat menaiki tangga mimbar engkau mengucapkanAamiin sebanyak tiga kali?”
Rasulullah bersabda”Saat aku hendak naik mimbar, malaikat Jibril berdoa kejelekan untuk tiga golonganpaling merugi, dan aku meng-Aamiinkan-nya.”
Tiga golongan merugi tersebut adalah : Pertama orang yang mendapati bulan Ramadhan tetapi dia tidak diampuni dosa-dosanya. Kedua orang yang mendapati kedua orang tuanya masih hidup atau salah satunya, tetapi ia masuk ke dalam Neraka. Dan terakhir orang yang disebutkan di hadapannya nama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi ia tidak bershalawat kepadanya.
Yang disebutkan pertama tadi, saat ini sedang kita hadapi, agar kita terhindar dari golongan yang pertama tersebut maka kita harus berusaha sekuat mungkin agar Ramadhan kali ini benar-benar bisa menghapus segala dosa kita.
Semoga Allah senantiasa melindungi kita, sehingga kita bisa menjalankan rangkaian ibadah di bulan Ramadhan ini dengan sempurna. Aamiin Allahummah Aamiin.
*Ketua PENA STAI Luqman al Hakim