Sukseskan Program WFH Dengan ‘WFH’ — Virus Corona (Covid-19) menjadi tragedi besar dunia sejak awal tahun 2020. Virus ini yang pertama kali muncul di kota Wuhan, Cina, itu membuat semua orang khawatir.
Seiring dengan Pandemi dunia yang semakin mengkawatirkan. Berbagai Negara kemudian menerapkan kebijakan yang beragam. Sejauh ini 35 negara meberlakukan lockdown nasional maupun lokal. Seperti Malaysia, Denmark, dan sebagainya.
Bagaimana dengan sikap Indonesia mengatasi persoalan ini?
Dengan berbagai alasan, termasuk masalah sosial kultural, pemerintah mengambil beberapa langkah.
Salah satunya; WFH (work form home) atau stay at home. Alias diam di rumah.
Langkah ini sudah ditempuh. Instansi-stansi pendidikan sudah diliburkan. Pun demikian dunia kerja. Beberapa telah menerapkan hal serupa.
Bekerja di rumah, bagi sebagian orang bukan hal gampang. Apalagi tidak boleh keluar sama sekali. Bisa diserang rasa bosan. Efeknya, pekerjaan akan amburadul.
Untuk mengatasi itulah, penulis mencoba menjabarkan istilah WFH dari perspektif yang berbeda. Yaitu: Work From Heart (Bekerja dengan hati).
Sebab, pandangan penulis bila gerakan Work from home dilandasi dengan hati, maka semuanya akan indah. Dengan catatan, hati selalu ‘move on.’
Dan inilah di antara kiat untuk sukses bekerja dengan hati itu;
1. Tetapkan dan Mantapkan tujuan; Banyak tujuan yang bisa kita temukan ketika bekerja, mungkin untuk mendapatkan uang, pengalaman, posisi atau gengsi dan beberapa tujuan lainnya.
Namun dalam persaingan bisnis yang ketat dan di tengah kesulitan akibat berbagai krisis, mereka yang bekerja digerakkan oleh tujuan-tujuan mulia yang lahir dari hati nurani, seringkali bertahan dan meraih sukses.
“Idza shadaqal azmu wadhaha sabilu.” (Bila azam/tekat telah mantap, maka akan terbukalah jalan)
Begitu kata pepatah Arab. Dan tekat itu lahirnya di hati.
2. Temukan kepuasan dalam hati; Kepuasan finansial, kepuasan karir dan kepuasan-kepuasan lain yang bersifat fisik, tidak ada habisnya sehingga seringkali membuat orang lupa diri dan terjebak dalam penyimpangan-penyimpangan bisnis yang akhirnya menimbulkan persoalan besar.
Persis dwngan sabda Nabi Muhammad SAW; bahwa manusia itu bila diberi segunung/selembah emas, ia akan meminta yang kedua.
Diberi dua, minta yang ketiga. Begitu seterusnya, sampai ajal menjemput.
Itu kalau materi yang menjadi tujuan. Bahkan, untuk mewujudkan itu tak jarang yang berani menempuh semua cara. Halal-haram dilabrak.
Sebaliknya, pencarian kepuasan batin atau hati akan menjaga seseorang melakukan cara-cara yang benar dan aman dalam berbisnis.
3. Teguhkan mental hati; Halangan terbesar dalam bekerja adalah kondisi mental hati kita. Kurang antusias, kalah sebelum berperang, perasaan kurang mood dan berbagai kondisi mental yang melemahkan lainnya akan menjadi penghalang kesuksesan kita.
Jika kita yakin terhadap motivasi hati kita yang bersih dan yakin dengan tujuan-tujuan mulia dalam hati kita, maka apapun halangannya akan dapat kita atasi dengan ketetapan hati yang teguh.
4. Bangun Superteam dengan kesehatian; Tidak ada orang yang bisa sukses maksimal dengan bekerja sendirian.
Bekerjasama dengan team maka kita dapat mencapai hasil lebih maksimal. Team yang kuat, utuh solid dan kompak, hanya bisa diwujudkan melalui kesehatian satu sama lain.
Apapun yang dikerjakan dengan sepenuh hati, keseriusan, fokus dan totalitas akan menghasilkan kualitas prima. Kesuksesan selalu diraih oleh mereka yang bekerja dengan segenap hatinya.
Demikianlah ulasan singkat ini. Semoga hati kita selalu ditautkan dengan hal-hal yang positif, sehingga senantiasa melahirkan karya-karya yang bermanfaat. Di manapun juga. Sekalipun hanya berdiam diri di rumah. / Moh. Syahri Sauma*
*Ketua PW Pemuda Hidayatullah Jawa Timur